Arsip Blog

Kamis, 06 Agustus 2015

Dickiy: Peraih Emas Pencaksilat Putra Dari NTT

Makassar, (Tatasumitra.Com):  Dickiy Ali Hamzah, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN) 1Waingapu Nusa Tenggara Timur meraih emas dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Makasar, Sulawesi Selatan.


Saat pertandingan pertama, Dickiy sempat kurang maksimal dalam bermain hal tersebut terulang kembali di saat babak penyisihan.




[caption id="attachment_5615" align="aligncenter" width="297"]Picture 024 Dickiy saat berpose dengan pelatihnya Doni Sofyan dan Frederika peraih perak dari NTT[/caption]

‘Awalnya sempat grogi, tetapi berkat dukungan semuanya terutama pelatih yang selalu mensuport dan memberi arahan agar tetap tenang dan yakin dalam bertanding ahirnya berhasil juga ‘, ucap Dicky saat di wawancarai pada ajang lomba pencaksilat tingkat SMA katagori Tunggal Putra di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diselenggarakan di GOR UNM kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (6-8-2015).


Nilai yang di peroleh Dickiy 460 poin, posisi urutan kedua Kadek Pebrinata dari provinsi Bali dengan poin 458 dan urutan ketiga Riyan Edi Pranata asal Jawa Timur 454 poin.


‘Dalam pertandingan tadi saya bermain dengan waktu sekitar 3 menit 5 detik, hasilnya beda tipis dengan Jawa Timur’, tutur Dickiy.


‘Perasaan saya sekarang sangat senang, karena tidak di sangka-sangka saya mendapat juara satu dan dapat medali emas pada ajang O2SN tingkat SMA ini’, ucap dickiy.


Pencaksilat memang merupakan hobinya dari semenjang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan selalu mendapat dukungan dari orangtua.


‘Orangtua saya selalu mendampingi kemana-mana baik itu saat berlatih maupun bertanding’, ucap Dickiy.


Picture 040


Dickiy berharap untuk tahun depan NTT dapat meraih kembali medali emas pada ajang O2SN dan sang juara dapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat.


‘’Kepada pemerintah agar kami lebih di perhatikan dan difasilitasi baik fasilitas maupun biaya pendidikan agar cita-cita yang kami inginkan dapat tercapai’, tutur Dickiy. *** (Tata Sumitra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar